Tips ini dikumpulkan dari berbagai sumber, kami tuliskan kembali untuk memberi bekal pada sekolah sekolah, terutama sekolah swasta yang kebutuhan guru tidak dipasok dari pemerintah tapi langsung mencari di pasar kerja sendiri, agar mampu menseleksi calon gurunya dengan benar. Ketepatan dan kehandalan pemilihan guru akan sangt berpengaruh terhadap kemajuan sekolah. Guru adalah ujung tombak sebuah institusi pendidikan, kesalahan dalam menentukan penerimaan guru akan berarti memperlambat , menghambat atau bahkan menghancurkan kemajuan sekolah. Kemajuan sekolah yang terhambat akan sangat berarti bahwa sekolah telah menyediakan pendidikan yang buruk bagi murid murid nya. Karena pentingnya peran guru dan sangat strategisnya posisi wawancara kerja untuk perekrutan guru maka saran penulis; Sebelum merekrut guru baca dan pikirkan tips berikut :
1. Pewawancara jangan kebanyakan bicara buatlah calon guru yang diwawancara yang banyak bicara agar dipastikan pewawancara mendapatkan informasi yang banyak dan berguna seputar kemampuan dan pengetahuan calon guru sehingga kita bisa menentukan calon terbaik yang akan kita rekrut.
2. Buatlah daftar pertanyaan yang terstruktur sehingga kita bisa mendapatkan informasi sejenis dari seluruh calon guru, dengan begitu mudahlah bagi kita untuk membuat penilaian dan keputusan akhir nantinya.
3. Terkait dengan struktur pertanyaan, seharusnya kita juga menyiapkan struktur penilaian untuk seluruh calon guru agar scoring berjalan efisien sehingga nilai tertinggi otomatis adalh calon terbaik.
4. Ingat selalu inkonsistesi pertanyaan yang diberikan pada para pelamar membuat jenis informasi yang dikumpulkan dari para pelamar berbeda beda dan membaut kita sulit menentukan siapa yang terbaik.
5. Jangan mengajukan pertanyaan yang tidak ada hubungannya atau sedikit terhubung dengan pengalaman dan kinerja masalalu serta prediksi kinerja masa depan calon guru dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
6. Pewawancara tidak boleh terpengaruh tingkah laku dan ucapan ucapan verbal pelamar agar pewanwancara tetap fokus pada pencarian informasi penting terkait dengan calon guru dan kemampuan ajar dan kemamuan didiknya.
7. Catat seluruh respon dan jawaban calon guru atas pertanyaan yang diajukan agar informasi yang benar tersedia setiap saat dan tidak cepat dilupakan untuk membantu membaut keputusan akhir.
8. Pewawancara harus mampu membuat kondisi nyaman bagi calon guru agar kita bisa mendapatkan informasi spontan atau informasi yang diluar struktur pertanyaan yang disiapkan, agar lebih jelas dan lebih tepat kita membaut keputusan akhir.
9. Kurangi rasa sok pintar dan terlalu percaya dirinya pada diri pewawancara agar pewawancara tidak terjebak dan salah dengan evaluasi dan keputusan yang terburu buru.
10. Jangan percaya dan jangan membuat strereotipe tertentu pada diri para pelamar karena stereotipe akan mendorong pewawancara melakukan bias personal dalam membaut evaluasi dan penilaian para calon guru. Bias penilaian ini tentu akan membuat keputusan penerimaan guru bisa jadi salah.
11. Terkait pentingnya informasi yang akurat, maka jangan memberikan penilaian pada calon guru yang di wawancara dengan membuat tingkatan evaluasi yang sama pada semua pelamar seperti bagus , rata rata/sedang, dan jelek / buruk . sistem peringkat ini dalam jumlah yang besar akan mengaburkan informasi yang sesungguhnya.
12. Jangan memberikan evaluasi yang baik pada calon guru karena si calon punya kesamaan kesamaan sifat, hobby, asal daerah, asal kampus dst. dengan pewawancara , hal ini bisa memicu kesalahan yang fatal karena anda bisa saja memeperkerjakan guru yang kurang bagus atupun kurang setia.
13. Jangan membiarkan satu atau dua karakteristik baik atau karakteristik buruk dari calon guru untuk mempengaruhi evaluasi terhadap seluruh karakteristik yang ada. Jangan sampai sekian banyak karakter buruk calon guru menjadi tidak berarti hanya karena calon guru itu menunjukan sebuah karakter baik dan juga sebaliknya.
14. Terkait penilaian yang sudah terstruktur, hindari menjadikan kuwalitas pelamar yang diwawancara terlebih dahulu menjadi acuan penilaian bagi pelamar yang berikutnya. Buatlah standard penilaian yang baku.
15. Jangan mengandalkan kesan pertama. Artinya jangan membuat evaluasi pada menit pertama pada pelamar hindarkan membaut penilaian bagus karena bajunya yang kebetulan rapi atau sebaliknya jangan membaut penilaian buruk karena baju yang dipakai calon guru basah kena hujan misalnya. Penilaian dengan mengandalkan kesan pertama rawan salah.
16. Adakan micro teaching untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan ketrampilannya mengajar