Selasa, 13 Juni 2023

Hati Hati Saat Bercanda Dan Melucu Di Depan Siswa (Guru Kehilangan Kehormatan, Part 1)


 

Siswa di dalam ruang kelas kita adalah bentuk miniatur masyarakat. Seperti masyarakat luas, siswa kita juga memiliki berbagai macam karakter, ciri khas, dan tingkah laku yang bervariasi. Sebagai misal, siswa kita itu ada yang selalu membuat masalah, tidak disiplin dan susah diatur siapa pun guru yang mengajar di ruang kelas. Sebaliknya ada juga jenis siswa yang dengan guru siapa pun pasti rajin belajar, teratur, disiplin dan selalu on task. Namun selain dari dua golongan jenis siswa itu, sering kita jumpai pula siswa yang penurut dengan guru tertentu dan jadi badung, sulit diatur, selalu bikin masalah bila yang mengajar di dalam kelas guru tertentu yang lainnya lagi.

Untuk siswa golongan 1 dan 2 mungkin tidak terlalu mengherankan bagi seorang guru. Memang seperti itu tabiat sebagian dari siswa di dalam ruang kelas. Yang sering menimbulkan tanda tanya tentu saja adalah golongan siswa yang ketiga itu. Bagaimana ada siswa yang punya karakter yang tidak konsisten, kadang penurut, rajin dan selalu on task, di lain waktu dia ketika berganti guru yang mengajar di dalam kelas, siswa yang sama bisa tiba tiba berubah karakter menjadi siswa yang sangat menantang, sulit diatur dan tak mau mendengarkan guru.

Nah, kalau seorang guru menemukan kasus seperti ini, yang perlu segera disadari oleh guru tersebut adalah jangan jangan ada salah langkah pendekatan yang dilakukan guru pada siswa yang bersangkutan. Salah satu alasan mengapa siswa dapat berperilaku baik, patuh pada guru, dan berperilaku sempurna tanpa masalah bagi beberapa guru, tetapi tidak dapat dikendalikan oleh guru yang lain adalah kegagalan guru mendapatkan rasa hormat dari siswa tersebut.

Sering sekali demi mendapatkan perhatian dan disukai oleh siswa guru menarik perhatian siswanya dengan melucu, melawak. Pada tahap tertentu guru yang lucu memang penjadi pengobat kepenatan siswa yang tertekan dan terbebani jadwal belajar yang padat. Namun kalau lawakan guru ini kebanyakan dan kebablasan, maka guru ini sangat berpotensi kehilangan rasa hormat siswanya. Kelucuan guru sering membuat siswa ngelunjak dan tak hormat pada gurunya. Terlebih bila lawakan gurunya itu berbau porno, tak perlu ganti jam, saat itu juga kehormatan guru itu hilang, siswa kehilangan rasa hormat dan akan menjadikan gurunya bahan candaan dan tak akan ada satu pun siswanya yang bakalan mau mendengarkan aturan dan perintah guru tersebut. Oleh karena itu sebagai seorang guru hati hatilah dalam bercanda. Bercanda boleh. Melucu boleh. Jangan kelewat batas dan Jangan pernah melucu dengan tema porno, kalau tidak ingin kehilangan rasa hormat siswa. 

Pendidikan Abad 21 Wajib Mendorong Siswa Untuk Melek Informasi.

  Sudah berulang kali penulis sampaikan bahwa pendidikan di abad 21 haruslah bersifat berbagi informasi, tidak lagi bersifat penyuapan inf...