Sudah saya sampaikan di artikel sebelumnya kalau untuk mendapatkan pembelajaran berkesadaran (mindfulness learning) pertama sekali yang harus ada pada kita adalah ketenangan. Ada 4 hal yang harus kita tenangkan dalam diri kita agar kita bisa masuk dalam kesadaran diri yang penuh sehingga bisa mengantarkan diri kita pada pembelajaran yang penuh dengan kesadaran itu. Empat hal yang harus kita tenangkan dalam diri kita secara berurutan yang harus kita gapai adalah; 1. Ketenangan pikiran, 2. Yang harus diikuti ketenangan pikiran, 3. Kemudian ketenangan emosi, 4. dan yang terakhir adalah ketenangan diri. Kalau kita sudah berada pada level ke 4 ini maka kesadaran akan sudah berada pada diri kita sendiri.
Untuk mendapatkan semua jenis ketenangan dan kesadaran tersebut yang perlu dilakukan sekolah, dan guru pertama tama adalah:
1. menciptakan lingkungan dan ruang kelas yang aman, nyaman dan tenang. Jadikan semua sudut sekolah, semua sudut ruang kelas adalah ruang yang tenang yang memudahkan semua orang menenangkan diri dan mengembalikan fokus diri pada pelajaran.
2. Istirahat sebentar melakukan perenggangan apabila kebanyakan siswa terlihat sudah mulai tegang, tertekan, capai karena sudah sekian lama fokus pada pelajaran. Ajak anak anak berdiri, beri kesempatan mereka menggerakkan badan dan melakukan peregangan di beberapa bagian badannya. Dengan demikian siswa dan guru akan terlepas dari ketegangan dan kecapaian sehingga bisa rileks lagi dan fokus pada pelajaran.
3. Upayakan semua siswa dan guru selalu memperhatikan bagaimana duduk atau berdiri. Usahakan postur tubuh kita dalam kondisi yang rileks. Hindari duduk terlalu membungkuk atau tegangan berlebihan. Guru juga jangan berdiri terlalu kaku. Berdiri yang kelihatan kaku akan membuat capai badan dan tidak rileks, sementara guru yang kelihatan berdiri kaku akan cepat membuat siswa yang melihat capai dan tegang sehingga akan hilang kondisi tenang dan rileks dari diri siswa berubah jadi tekanan bagi semua orang.
4. Selain itu untuk mengembalikan fokus siswa pada pelajaran dan mengembalikan ketenangan dan relaksasi siswa, guru bisa mengajarkan olah nafas, dengan menarik nafas panjang, kemudian menahannya sementara di perut sebelah bawah, kemudian melepaskannya. Olah nafas ini bisa diulang beberapa kali sampai ketegangan di antara siswa hilang dan fokus siswa ke pelajaran kembali lagi.
5. Akan lebih baik lagi ketika melakukan olah nafas juga disertai, upaya untuk merasakan pergerakan nafas kita itu mulai dari hidung masuk ke paru, dibawa ke perut bagian bawah dan kita juga merasakan ketika nafas kita hembuskan keluar. Rasakan juga dan sadari seluruh tubuh kita saat itu. Dengan demikian akan makin tajam kesadaran siswa terhadap keberadaan diri mereka, ini akan baik bagi siswa dalam pengenalan pada diri mereka sendiri.
6. Latih juga siswa untuk fokus dan merasakan apa yang mereka dengar, awalnya siswa akan mendengar semua hal yang berbunyi di sekitar mereka, tapi coba minta mereka mengarahkan konsentrasinya hanya untuk mendengar suara Anda sendiri sebagai guru. Terus dicoba untuk melakukan ini sampai anak benar benar bisa mengontrol fokus perhatian dan dirinya sendiri, sehingga mereka bisa melakukan apa pun dengan fokus dan kesadaran diri yang penuh.
7. Ajarkan pada siswa tidak hanya mencatat atau menuliskan apa yang guru tulis di papan tulis dan apa yang guru katakan di kelas, tapi ajari mereka untuk mendengar, memahami kemudian menelaah apa yang disampaikan duru dan kemudian secara sadar membuat catatan tentang itu semua dengan kalimat siswa sendiri. Dengan demikian akan membuat jauh lebih terlibat dalam pembelajaran dan akan jauh lebih berhasil menguasai pengetahuan yang diajarkan guru.
8. Kalau siswa masih sulit memahami apa yang diajarkan guru, lengkapi dengan media audio visual.
Ingat, tidak apa-apa jika pikiran siswa masih melayang layang ke sana kemari atau jika siswa masih kelihatan resah, merasa gelisah belum mampu fokus pada pelajaran anda. Kuncinya adalah dengan lembut mengarahkan kembali perhatian mereka pada pelajaran saat ini, dan ajarakan pada mereka untuk bersikap baik pada diri sendiri maupun pada orang lain selama proses penyadaran diri ini berlangsung. Dengan dipraktekkan terus menerus tak akan lama, mereka akan terbiasa belajar dengan penuh kesadaran.