Senin, 15 Mei 2023

Cara Menasehati Siswa dan Strategi Pemberian Pujian dan Penghargaan Pada Siswa

 


 

Siswa itu juga manusia seutuhnya yang punya  perasaan yang harus dijaga, kehormatan yang harus ditegakkan. Guru dalam menangani siswa yang kurang disiplin atau melanggar aturan hendaklah menjaga untuk tidak menyinggung perasaan, melanggar kehormatannya dan jangan mempermalukan siswa di depan teman temannya. Oleh karena itu bila guru ingin menasihati siswa atau membenahi tingkah lakunya akan lebih baik kalau guru melakukannya dengan pembicaraan yang pribadi. Siswa yang bersangkutan diajak menjauh dari temannya dan baru diberi nasihat. Mudahnya, apabila mau memberi nasihat, teguran atau menunjukkan kesalahan siswa, guru harus membuatnya sepribadi  mungkin.

Kondisi itu sangat berbeda apabila ada siswa yang berprestasi atau siswa yang berkelakuan baik, dan guru ingin memberi penghargaan pada siswa yang bersangkutan memberi hadiah atau sekedar pujian. Kalau guru mau memberi nasihat atau meluruskan sikap dan tindak tanduk siswa harus dilakukan sepribadi mungkin, akan tetapi apabila mau memberi penghargaan atau hadiah pada siswa atas prestasinya usahakan dilakukan di depan teman temannya. Pemberian pujian atau hadiah di depan teman temannya, itu akan memperbesar kebanggaan diri siswa, meningkatkan perasaan dihargai, dan akan makin membuat siswa percaya diri karena merasa didukung oleh lingkungan. Selain itu penghargaan yang diterima juga akan mengokohkan sikap pribadinya karena merasa apa yang dilakukan sudah benar karena terbukti dia mendapatkan penghargaan atas apa yang dilakukannya itu.

Sebaliknya bagi siswa lain yang menyaksikan pemberian penghargaan atau pujian itu, juga akan belajar memahami sikap dan tindakan apa yang dilakukan dan dihargai oleh lingkungan belajarnya. Hal ini diharapkan bisa memicu keinginan siswa yang lain untuk ikut berprestasi atau meluruskan tingkah lakunya agar bisa menikmati hadiah dan penghargaan yang sama.

Minggu, 07 Mei 2023

Siswa Kadang Mencari perhatian Guru Secara Negatif Dengan Bertingkah Buruk

 


 

Siswa yang terlantarkan, kurang perhatian dan kurang kasih sayang di rumah, kebetulan disekolah juga tidak berprestasi biasanya sangat jarang mendapatkan perhatian dari orang lain. Siswa yang bernasib seperti ini biasanya sangat merindukan datangnya perhatian dari orang lain. Kadang-kadang, saking kepinginnya dapat perhatian, mereka menghalalkan perhatian negatif kalau mereka merasa tidak  mungkin mendapat perhatian positif. Terkenal jadi siswa badung, tukang bikin ricuh, tukang berkelahi, siswa bermasalah, suka bolos apa pun orang lain akan kasih sebutan ke mereka, mereka tidak peduli, yang penting bagi mereka adalah perhatian dari orang lain dan eksistensinya diakui orang lain dan gurunya, Oleh karena itu guru yang menginginkan ketenangan di dalam ruang kelasnya, jangan melupakan memberi perhatian kepada seluruh siswa yang ada di ruang kelas, dengan sesekali menyebutnya namanya, atau memberikan pujian yang terbuka bila siswa berhasil melakukan sesuatu yang sangat sepele sekalipun. Pujian terbuka di depan kawan kawannya sangat penting agar siswa merasa diperhatikan dan eksistensinya diakui gurunya.

Ada sebuah kasus yang pernah terjadi, seorang guru wanita mampu menaklukkan siswa yang paling badung dan paling berani melawan pada gurunya. Pada awalnya guru wanita ini kesulitan mau memberi pujian pada siswanya itu, karena siswanya itu sangat badung dan tak punya prestasi. Guru wanita ini tak punya kesempatan sama sekali untuk memberi perhatian siswa ini dengan memberi pujian, karena siswanya memang jauh dari sifat terpuji. Guru ini tak kehilangan akal, Tidak ada kesempatan memuji, tidak mengurungkan niatnya memberi perhatian siswanya yang badung dan tidak disiplin itu. Setiap masuk ruang kelas guru itu belum akan bicara apa pun sebelum memberi perhatian siswa istimewanya itu dengan bertanya. “Selamat pagi, Tommy  duduk di sebelah mana ya?” Setelah ditunjukkan oleh siswa siswanya yang lain di mana siswa istimewa itu berada, guru itu langsung mengarahkan pandangan ke siswa itu sambil berujar. “Mas Tommy, ibu mau mulai mengajar ya,  tolong kamu jangan ganggu ibu selama ibu mengajar ya, OK?” Kalimat yang diucapkan guru itu sederhana,  tapi itu sudah menunjukkan perhatian dia sebagai guru dan pengakuan bahwa siswa itu memang siswa yang badung. Terbukti apa yang dilakukan ibu guru ini sukses, siswa sudah mendapatkan apa yang dicari, perhatian dan pujian, guru pun sukses mengajar dengan baik di ruang kelas tersebut.

Lebih jauh, guru itu sebetulnya sudah pula mampu menunjukkan perilaku yang lebih baik dan bisa diterima lingkungan pada siswa itu tanpa harus mengatakan secara langsung apa adanya. Itu artinya guru mampu mengoreksi tingkah laku siswanya, tanpa harus membuat siswanya tersinggung atau malu karena sudah besar tapi masih harus dinasihati di depan teman temanya. Strategi strategi macam inilah yang perlu digali guru untuk menenangkan siswa dan membuat kondusif ruang kelasnya untuk melanjutkan belajar.

Sabtu, 06 Mei 2023

Dahsyatnya Pengaruh Perhatian Guru Pada Siswanya Terhadap Keberhasilan Proses Belajar Di Kelas

 


Sebelum kita membicarakan tentang siswa yang tidak bisa diam dan memperhatikan pelajaran, siswa yang tidak bisa diatur agar untuk sekedar mau mengikuti peraturan dan rutinitas kelas. Juga sebelum mendiskusikan bagaimana guru harus bersikap, berbuat dan bertindak untuk mengembalikan semua siswa pada tugasnya dan menjadikan ruang kelas jadi tempat yang kondusif untuk belajar. Satu hal yang pasti dan perlu guru sadari adalah bahwa semua siswa sebetulnya menunggu tanda kepastian dari guru bahwa keberadaan mereka diperhatikan dan diakui oleh gurunya.

Di sinilah sebetulnya titik krusial dan sekaligus titik persimpangan apakah seorang guru akan sukses mengajar di kelasnya atau kelas dan pelajarannya akan berantakan selama satu semester ke depan. Sekali lagi, hal ini sangat penting untuk guru ketahui dan perhatikan, karena kenakalan siswa, ketidakdisiplinan siswa sering sekali berasal dari perasaan bahwa mereka tak mendapatkan perhatian dari gurunya. Mereka berpikir bahwa gurunya tak tertarik padanya, tak menganggapnya penting keberadaannya, dan hanya memilih dan memperhatikan siswa tertentu atau siswa lain saja yang tentu bukan dirinya. Perasaan tidak dianggap oleh gurunya ini yang sering memicu pelanggaran aturan,  kedisiplinan dan kekacauan dalam manajemen ruang kelas.

Kekacauan ruang kelas, pelanggaran aturan dan disiplin kelas semacam ini sebetulnya bisa dihindari, kalau sejak awal masuk kelas, guru sudah membagi adil seluruh cinta dan perhatiannya pada semua siswa yang ada di dalam ruang kelasnya. Buatlah semua siswa merasa dipentingkan, diperhatikan dan diperlakukan secara adil sehingga semua merasa diistimewakan oleh gurunnya, agar tak ada kecemburuan di dalam ruang kelas yang berpotensi menyebabkan rusaknya suasana yang kondusif untuk belajar dan mengajar.

 Itulah kenapa penting bagi seorang guru untuk memperhatikan semua siswanya dan memberikan sinyal atau tanda pada semua siswa bahwa guru mengenalnya, menganggap mereka penting sehingga siswa bisa merasakan bahwa guru benar benar memperhatikan diri dan perkembangan belajarnya. Dengan demikian guru pun mempunyai jaminan akan memiliki ruang kelas yang sangat kondusif baginya untuk mengajar dan yakin semua siswanya bakalan on-task semua.

 

Pendidikan Abad 21 Wajib Mendorong Siswa Untuk Melek Informasi.

  Sudah berulang kali penulis sampaikan bahwa pendidikan di abad 21 haruslah bersifat berbagi informasi, tidak lagi bersifat penyuapan inf...