Rabu, 22 Januari 2025

Bagaimana menjadikan pengajaran yang penuh kesadaran (mindfulness) itu????

 

Pengajaran yang penuh kesadaran (mindfulness) merupakan pendekatan pembelajaran yang dilandasi kesadaran penuh baik guru maupun siswa terhadap terhadap apa saja yang dilakukan, diucapkan, didengar, dirasakan dan yang dipelajari pada saat proses belajar mengajar itu terjadi. Artinya pengajaran dengan penuh kesadaran adalah proses belajar mengajar yang melibatkan perhatian, pikiran, perasaan dan reaksi tubuh yang secara sadar dihadirkan atau sengaja diciptakan dalam rangka belajar tersebut. 

 Mindfulness Exercises for Kids in the Classroom - Waterford.org

Untuk mencapai kesadaran penuh kita atas apa yang kita lakukan, dalam hal ini belajar, guru dan siswa wajib melewati beberapa tahapan agar kesadaran penuh itu bisa tercipta di dalam diri sebelum guru mulai mengajar dan siswa mulai belajar. Pertama yang harus dilakukan oleh guru dan siswa untuk menggapai kesadaran itu adalah menenangkan anggota tubuh dulu. Kendalikan gerak tubuh kita, karena hanya dengan ketenangan tubuh kita bisa melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu mencapai ketenangan pikiran dan kemudian bergerak ke langkah ketiga, menggapai ketenangan emosi, yang dengan itu semua akan tercipta fase 4 yaitu kesadaran diri. Setelah kesadaran diri terbangun, barulah kita bisa secara bersama sama satu kelas mendapatkan sensasi belajar dengan kesadaran (mindfulness teaching and learning).

Setelah kesadaran dalam belajar tumbuh, guru dan siswa wajib menjaga kondisi kesadaran itu terus berlangsung sampai pembelajaran usai. Caranya guru dan siswa menjaga fokus pemikiran dan fokus perhatian pada apa yang sedang dilakukan (belajar) jaga jangan sampai fokus pikiran dan perhatian kita teralihkan ke tempat lain atau hal lain. Untuk menjaga fokus pemikiran dan perhatian ini yang bisa kita lakukan adalah menerima fakta bahwa kita sedang dalam proses belajar mengajar, jadi jangan menginginkan kondisi yang lain. Terima kondisi itu dengan sepenuh hati, hilangkan godaan pikiran yang mengajak untuk memikirkan hal lain. Tetap fokus pada pelajaran dengan meyakini betapa penting dan butuhnya kita akan ilmu yang sedang diajarkan guru di kelas.

Kalau itu bisa dilakukan nanti kita bisa dalam kondisi “flow”,  mengalir. Aktifitas belajar kita akan mengalir sendiri seperti mengalirnya air disungai yang tak ada pengganggu. Cirinya kalau kia sudah dalam kondisi mengalir adalah kita sangat konsenrasi atas apa yng kita lakukan, dan kita sampai lupa waktu, apakah proses yang kita lakukan itu sudah lama atau belum, waktunya habis atau belum. Seperti kalau kita sedang berdua dengan pacar, sudah seharian tidak terasa.

Setelah kondisi flow kita dapat, biasanya pengetahuan yang kita pelajari akan kita dapat dan kita akan sadar dan makin sadar kalau pelajaran itu pendting bagi kita, hidup kita dan masadepan kita.

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapat dengan pembelajarn yang berkesadaran ini diantaranya adalah:

  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi siswa.
  • Mengurangi stres dan kecemasan di kelas.
  • Meningkatkan kemampuan regulasi emosi siswa.
  • Menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan inklusif.
  • Meningkatkan pemahaman dan retensi materi pelajaran.

Selasa, 24 Desember 2024

CONTOH PIDATO SAMBUTAN PERPISAHAN SEKOLAH

Bismillahirahmannirahim Assalamu alaikum…


 Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillahi minsyurruri anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa, Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudhlil falaa haadiyalah. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Yang saya hormati si anu, si anu. si anu dan si anu…… 

Pertama tama mari kita unjukkan puji syukur hadirat Allah Swt. atas nikmat dan karunia-Nya yang telah memungkinkan kita semua berkumpul di tempat ini untuk menghadiri dan menyaksikan acara pelepasan kelas 12 SMA ***** ***** angkatan ke 16 dan kelas IX SMP ****** ******* angkatan ke 19. Tak lupa selawat dan salam kita aturkan kepada junjungan kita, suri teladan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga karahmah dan syafaatnya terus mengalir dan memberikan keselamatan kepada kita baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. 

Bapak Ibu guru serta hadirin yang berbahagia, waktu begitu cepat berlalu, tak terasa putra dan putri bapak ibu sekalian telah bersama kami menempuh pendidikan selama tiga tahun, dan seperti tiba tiba sampailah waktunya kami harus kembalikan lagi siswa siswi kami ini kepada bapak dan ibu. Untuk itu hal pertama yang bisa kami sampaikan adalah rasa terima kasih yang tak terhingga bahwa, bapak dan ibu selama tiga tahun terakhir telah mempercayakan pendidikan putra putri bapak dan ibu semua kepada kami, baik di SMA ***** ***** dan SMP ****** *******. Namun juga kami sadari mengemban amanah pendidikan bagi siswa siswi kami ini bukanlah hal yang mudah dan pasti kami membuat banyak kesalahan dalam menjalankan amanah pendidikan ini, sehingga kami tidak lupa mengucapkan permohonan maaf yang sebesar besarnya apabila selama kami berinteraksi dengan bapak dan ibu semua, dengan siswa siswi kami semua telah melakukan kesalahan baik yang besar maupun yang kecil, baik yang tidak sengaja maupun yang sama sekali tidak kami sengaja, karena kami tak pernah punya niatan berbuat salah. Untuk selanjutnya kami tak lupa ucapkan selamat kepada para Purnawiyata atas kelulusannya baik yang telah lulus dari SMA ***** ***** dan SMP ****** *******. Doa kami semoga semua para siswa purnawiyata setelah ini dimudahkan berjuang menggapai cita cita masa depannya masing masing. Sehingga di kelak kemudian hari kalian jadi orang orang yang sukses, orang orang yang mampu membanggakan orang tua, berguna bagi bangsa, negara, agama. 

Setelah kelulusan ini tentu saja kalian boleh melanjutkan kuliah atau sekolah di mana saja yang kalian suka dan itu tidak masalah, namun pesan saya tolong letakkan cita cita kalian hanya di tempat yang sangat tinggi. Cita cita adalah kata hati dan kata hati adalah doa, cita cita adalah permohonanmu kepada yang maha kuasa, oleh karena itu bercita citalah yang tinggi karena itu adalah doa bagi dirimu sendiri. Semoga Allah kabulkan doa dan permohonan kalian semua nantinya. Banggakan orang tua, banggakan bangsa ini, banggakan negara ini dan banggakan kami guru guru kalian semua ini. Bapak ibu yang saya hormati, Dalam menggapai cita citanya ke depan, anak anak kita ini bukan hanya berbekal doa dan restu bapak dan ibu sebagai orang tuanya, tetapi mereka juga menggendong doa kami sebagai guru, pengajar dan pendidik mereka. Dengan begitu selain doa dari bapak ibu, anak naka kita ini juga kami doakan, juga kami harapkan menjadi anak anak yang sukses berhasil mengejar cita citanya.

Selain doa, kami sudah membekali putra putri bapak dan ibu ini dengan pengajaran dan pendidikan yang cukup untuk memenangkan segala macam persaingan, menundukkan segala rintangan dan memecahkan segala permasalahan. Pengajaran, kami lakukan untuk mestikan penguasaan ilmu pengetahuan yang cukup oleh siswa siswa kami. Penguasaan iptek ini penting bagi anak anak kita di masa depan, karena kehidupan masa depan akan dipenuhi oleh penggunaan teknologi tinggi yang bahkan belum bisa kita bayangkan hari ini. Kalau sampai kita gagal menguasai teknologi maka kita akan tersingkir dari pusaran persaingan hidup dan pusaran persaingan dunia dan kita hanya akan jadi penonton dan pecundang. Begitu juga penguasaan ilmu dan pengetahuan sangat penting bagi eksistensi kita karena hanya orang orang dengan wawasan yang luas yang boleh menguasai dunia. Oleh karena itu, Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai soft skill adalah suatu kepastian yang kami ajarkan di sekolah kami dan sudah kami bekalkan pada putra dan putri bapak ibu sekalian. Selain penguasaan soft skill, kami juga sangat memperhatikan keperluan hard skills bagi anak didik kami, baik yang berupa ketrampilan psikomotorik maupun ketrampilan hidup (life skills) yang lain. Itulah kenapa kami adakan pelajaran dan extra kurikuler yang memfasilitasi dan mewadahi pengembangan ketrampilan siswa dibidang seni, dibidang kria, dibidang olah raga. 

Kami bukan hanya memberikan pengajarannya, namun kami juga memberikan wadah dan tempat bagi siswa siswa kami untuk mengekspresikan rasa seninya dan menunjukkan keterampilannya. Seminggu sekali kami adakan program assembly untuk memberikan wadah bagi siswa untuk berekspresi untuk berkesenian, untuk menunjukkan ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu di setiap program, di setiap acara yang kami gelar di sekolah selalu kami sisihkan waktu bagi siswa kami untuk sekali lagi mengekspresikan keterampilannya. Di acara wisuda ini pun kami sisihkan tempat bagi siswa untuk menunjukkan kemampuannya dan keterampilannya, seperti yang bapak ibu telah saksikan tadi dan akan saksikan nanti. Sekali lagi ajang unjuk seni dan ketrampilan seperti ini bukan saja kami maksudkan untuk memberi hiburan, tetapi sesungguhnya ini adalah wadah pembelajaran keberanian, memupuk rasa percaya diri dan pembentukan karakter bagi mereka Untuk membuktikan bahwa kami bersungguh sungguh dalam pengajaran siswa kami, baik pengajaran soft skill yang berupa ilmu dan pengetahuan, maupun hard skills yang berupa ketrampilan psikomotorik, ketrampilan seni dan olah raga, perlu kami sampaikan bahwa kami punya program khusus untuk memajukan pengajaran kedua ketrampilan ini.

 Program kami, kami namai “one student one achievement” Dengan program ini kami berupaya supaya setiap siswa SMA ***** ***** dan SMP ****** ******* akan pernah menjadi juara pada ketrampilan tertentu atau pada ilmu pengetahuan tertentu yang mereka suka. Hasilnya bisa ditebak hampir setiap pertandingan yang kami ikuti kami akan merebut tempat kejuaraannya, hampir setiap minggu kami mendapat kabar siswa siswi kami menjadi juara, atau pemenang pada kompetisi, kejuaraan, atau perlombaan baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan beberapa kali kami memenangkan penghargaan level internasional. Maka tak berlebihan kalau kami menyebut sekolah kami adalah “sekolah para juara” seperti tema pada acara wisuda kali ini. Apakah dengan pengajaran yang menekankan pada penguasaan soft skills dan hard skills itu cukup memuaskan bagi kami di sekolah? Apakah dengan banyaknya kejuaraan yang kami menangkan sudah cukup bagi kami? Saat ini, di tempat ini saya nyatakan “belum”, bapak dan ibu. Kita belum puas dengan melihat anak anak kami memenangkan Olimpiade, kejuaraan oleh raga serta berbagai aneka perlombaan lain. Kami menyadari untuk menggapai cita cita di masa depan, anak anak kita tidak cukup hanya mengandalkan penguasaan soft skills dan hard skills seperti yang saya sampaikan sebelumnya. Ada satu kualitas lagi yang perlu siswa kami punya untuk menyongsong masa depannya, yaitu kondisi mental spiritual yang baik. Oleh karena itu pembangunan karakter (character building) bagi siswa siswi kami, kami anggap sebagai suatu hal yang sangat penting, bahkan jauh lebih penting dari penguasaan soft skill dan hard skills tadi. 

Bapak ibu yang saya hormati, banyak pihak mengatakan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan penguasaan ketrampilan psikomotorik itu hanya a golden ticket to the future. Jadi kecerdasan anak kita, ketrampilan psikomotorik anak kita itu hanya sekedar “tiket emas untuk memasuki masa depan, tapi bukan sarat penting untuk memenangkannya. Untuk memenangkan persaingan di masa depan, anak anak tidak cukup hanya jadi anak yang pintar, tapi juga perlu jadi anak anak yang berkarakter. Oleh karena itu anak anak perlu dibekali, rasa percaya diri yang tinggi, punya integritas, jujur, mampu mengenal kelebihan dan kekurangan diri dan tahu cara memanfaatkan kelebihan yang ada dan menutup kekurangan yang ada, anak anak juga harus mampu menjadi pembelajar yang baik, yang religius, yang jujur, yang punya kemampuan komunikasi yang baik, bukan saja mampu mengartikulasikan pikirannya dengan runtut dan rapi baik dalam bentuk tulisan atau lisan, tapi juga mampu memilih kata, memilih diksi yang baik, sopan serta bermartabat. Anak anak kita juga harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan pihak lain, mampu menjaga martabat, dan kewibawaan di depan orang lain, mampu juga menghormati orang lain. Anak anak kita juga harus mampu menyerap dan menginternalisasi puluhan dan bahkan ratusan karakter baik lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu saat ini. Dan pembentukan karakter inilah bentuk tanggung jawab kami sebagai guru dan sekolah. Dengan membangun soft skils, hard skills dan pembentukan karakter yang baik akan lengkaplah tugas kami sebagai guru yang harus melaksanakan pengajaran dan pendidikan. Pengajaran membuat anak anak kita cerdas dan terampil, pendidikan membuat anak anak kita punya martabat dan berkarakter. Oleh karena itu tak berlebihan, bila kami katakan siapapun yang lulus dari SMA ***** ***** dan SMP ****** *******pasti dia telah berhasil dalam dua hal. Berhasil dalam bersekolah dan berhasil dalam belajar. 

Keberhasilan bersekolah ditandai dengan penguasaan iptek yang cukup dan hasil dari belajar anak anak didik kami akan memiliki karakter yang baik. Itulah sebabnya pengajian bagi anak anak akan tetap kami berikan setiap hari, latihan dasar kepemimpinan akan selalu ada, morning assembly akan tetap rutin digelar setiap minggu. Dan rencana terbaru dari kami, mulai tahun depan kami akan menjalankan leaderpreneurship program, sebuah program pembelajaran yang akan memperkuat pembentukan karakter pada anak didik kami, pengembangan kreativitas, inovasi dan kemampuan memecahkan permasalahan bagi siswa siswi kami. Oleh karena itu yang lulus SMP agar tetap mendapatkan program pengajaran dan pendidikan yang terbaik, tetaplah bersama kami dengan mendaftar sebagai siswa di SMA kami. Buru burulah mendaftar kami akan mengistimewakan lulusan kami sendiri untuk bisa mendapatkan pendidikan terbaik di SMA kami. 

Demikian yang bisa saya sampaikan, atas perhatiannya terima kasih Wasalamu alaikum ....

Jumat, 29 September 2023

Pendidikan Abad 21 Wajib Mendorong Siswa Untuk Melek Informasi.

 

Sudah berulang kali penulis sampaikan bahwa pendidikan di abad 21 haruslah bersifat berbagi informasi, tidak lagi bersifat penyuapan informasi seperti yang terjadi di ruang ruang kelas tradisional di jaman dahulu. Hal ini terjadi karena jaman sudah menuntutnya harus seperti itu. Hari ini informasi mendatangi kita seperti air bah, jadi sudah selayaknya pendidikan dengan model guru menyuapi siswanya dengan informasi ditinggalkan, karena semua orang sudah menerima informasi yang sangat banyak setiap saatnya. Oleh karena itu pertukaran informasi adalah sebuah keniscayaan yang harus terjadi di dalam ruang kelas.

Karena begitu banyakannya informasi yang diterima semua orang sampai kadang sulit bagi kita untuk membedakan mana informasi yang benar dan mana yang salah, mana informasi yang bisa dipercaya dan mana informasi yang ternyata hanya hoax belaka. Sementara di ruang ruang kelas wajib hukumnya di antara guru dan siswa hanya mentransmisikan dan bertukar informasi yang benar dan dapat dipercaya saja. Informasi yang tidak valid dan hanya sekedar hoax, tidak seharusnya dibawa ke dalam wacana diskusi di dalam ruang kelas. Itulah kenapa siswa dan guru di abad 21 ini wajib mempunyai kemampuan melek informasi. Guru dan siswa harus mampu memahami  dan membedakan mana yang fakta mana yang bukan. Siswa dan guru wajib memahami angka angka, statistik, dan data beserta cara baca dan maknanya sebelum mereka memutuskan untuk mentransmisikan ke pihak lain.

Guru sebagai manajer kelas dan sebagai pemegang otoritas di raung kelas wajib memastikan semua siswanya dan dirinya sendiri merupakan  orang orang yang sudah melek informasi ini agar proses belajar mengajar di ruang kelas bisa lancar berjalan. Di dalam proses tukar menukar informasi  di ruang kelas ini, yang paling penting untuk dilakukan guru adalah mengajarkan pada siswanya bagaimana memisahkan fakta dari fiksi, hoax dari realitas, dan informasi valid dari yang invalid. Kalau hal ini tak bisa dilakukan, maka siswa dan guru akan kesulitan menemukan kebenaran. Siswa akan kebingungan di tengah membanjirnya informasi terutama informasi yang datang secara online . Kegagalan siswa memilah dan memilih informasi ini, bisa berakibat siswa tidak mampu mengidentifikasi dan menjaga kejujuran mereka sendiri yang dengan terpaksa mereka harus berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain membawa informasi yang abu abu atau bahkan tidak benar sama sekali. Itulah kenapa melek informasi wajib diajarkan di ruang kelas di abad 21 ini.

Senin, 25 September 2023

Pembelajaran Langsung Tak Bisa Dipisahkan Dari Ruang Kelas Abad 21


 

Di kelas tradisional siswa disuapi ilmu pengetahuan dan segala macam teorinya. Oleh karena itu tuntutan bagi siswa haruslah bisa mengerti dan hafal. Pendekatan pembelajaran yang tentu saja kurang membumi karena siswa hanya paham teori, sedikit sekali mereka dibawa ke arah pembelajaran yang membuat mereka mengerti secara langsung dengan cara mengalami, mengamati, dan mencari tahu. Pembelajaran dengan pendekatan pada kemampuan mengerti dan menghafal ternyata hanya mengembangkan kemampuan berpikir tingkat dasar, oleh karena itu perlu dicarikan alternatif pendekatan pembelajaran lain yang lebih mendorong siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tingginya (high level thinking skills) melaui pembelajaran yang menekankan pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta menurut bloom’s taxonomy.

Untuk mendapatkan atmosfer pembelajaran yang mengembangkan high order thinking skills ini, proses pembelajaran langsung adalah jawabannya. Di jaman yang arus informasi bergemuruh bagai banjir bandang seperti saat ini, sudah tak ada lagi alasan bagi seorang guru untuk mempertahankan pengajaran tradisional yang hanya mengajarkan pemahaman konsep dan teori. Ruang kelas saat ini sudah dengan mudah disulap menjadi tempat belajar yang langsung atau setidaknya setengah langsung. Guru tak layak lagi hanya membawa konsep dan teori ke ruang kelas, karena guru sudah bisa menghadirkan hala hal yang lebih riil untuk siswanya melalui gadget dan perangkat IT dengan kelengkapan AI-nya. Bahkan kalau guru berniat benar benar membawa siswa pada pengajaran langsung, guru bisa membawa siswanya ke dunia nyata lewat program outing, fiield trip , pembelajaran di laboratorium atau sekedar belajar di luar ruang kelas yang mengharuskan siswa berkotor kotor di kebun belakang sekolah. Tujuan pembelajaran langsung ini adalah memberi siswa pengalaman langsung dan pengalaman nyata atas apa yang mereka pelajari. Pengalaman langsung dalam belajar seperti ini akan memberi siswa pemahaman yang lebih baik atas apa yang diajarkan guru, karena siswa benar benar mengalami dan melihat serta mengamati langsung fenomena yang diajarkan guru.

Pembelajaran langsung seperti ini sebetulnya bukan barang baru. Sudah banyak para pakar pendidikan yang menegaskan pentingnya pembelajaran langsung seperti ini. Itulah kenapa kita sering dengar orang membicarakan tentang pembelajaran eksperimental, pembelajaran berdasarkan project, pembelajaran berdasarkan inquery dan lain lain yang semuanya akan mengarahkan siswa pada pembelajaran langsung. Pembelajaran langsung sesungguhnya mendorong siswa belajar dalam kondisi yang membuat mereka belajar secara aktif (active learning), karena pembelajaran langsung sudah pasti membutuhkan keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat intent. Keyakinan yang seperti inilah yang membuat penulis masih percaya pada kebenaran Edgar Dale’s learning cone bahwa pembelajaran makin mengharuskan keterlibatan siswa secara langsung adalah pembelajaran aktif yang sesungguhnya. Pembelajaran jenis inilah yang nantinya benar benar akan membuat siswa mampu mengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi mereka.(gambar pinjam dari google)

Rabu, 20 September 2023

Pendidikan Abad 21 Bukan Lagi Ditekankan Pada Aspek Intelektual Siswa, Sudah Bergeser Pada Aspek Pembentukan Karakternya.


 

Ada adagium yang mengatakan bahwa Your altitude will depend on your attitude. Pendek kata seberapa tinggi pencapaianmu, tingginya karier yang kamu bisa gapai, semua tergantung sikap dan tingkah lakumu. Apakah kepandaian, kemampuan intelektualitas manusia, tidak berpengaruh dalam pengembangan karier? Ya tentu saja juga berpengaruh, namun banyak pakar yang mengatakan bahwa pengaruh kepandaian pada perkembangan karier seseorang tak akan lebih dari 15-20 % selebihnya akan sangat ditentukan olek sikap dan perilaku kita. Itulah kenapa di judul sudah penulis tegaskan bahwa pendidikan di abad 21 harus menekankan pada pembentukan karakter.

Lho apa hubungannya antara karakter dan sikap hidup? Sikap dan perilaku kita adalah anak kandung dari karakter yang kita miliki. Bagus karakter kita, bagus juga sikap hidup kita. Buruk karakter kita, buruk pula pola pikir, sikap dan tingkah laku bahkan ucapan kita. Jadi apa yang kita tampilkan ke publik sebagai gambaran atau refleksi diri adalah pancaran dari karakter yang kita miliki. Sedemikian pentingnya karakter yang baik bagi diri dan masa depan kita, maka tak pelak lagi sekolah sebagai lembaga pendidikan harus memfasilitasi tumbuh kembang karakter yang baik pada setiap siswa yang dididik pada sekolah itu.

Pentingnya pendidikan karakter sudah tidak diragukan lagi, semua orang sudah mengakui harus adanya pendidikan karakter, namun sayangnya pendidikan karakter tidak bisa diajarkan seperti kita mengajarkan matematika, bahasa inggris atau biologi. Tidak ada orang yang mendadak punya karakter yang baik setelah mengikuti ceramah di ruang kelas. Itulah kenapa sekolah dan para guru harus mampu merumuskan metodologi pengajaran yang tepat bagi pendidikan karakter ini.  Guru wajib menggali strategi seperti apa sehingga siswa sedikit demi sedikit berubah karakternya menuju yang lebih baik.

Sebagai patokan awal, karakter manusia akan dipengaruhi oleh sosial skills-nya, spiritual skills-nya dan life skills-nya. Karakter kita sebetulnya gabungan dari ketiga hal itu. Dari ketiga hal itu ada satu kata kunci yang perlu kita perhatikan, yaitu “skills”. Dari kata inilah guru bisa memulai menentukan strategi pendidikan karakter ini. Skill atau ketrampilan adalah satu kemampuan yang tidak bisa didapat dari belajar baca buku atau mendengarkan ceramah. Semua ketrampilan dipelajari dengan mempraktikkan. Karena karakter adalah kumpulan dari berbagai macam ketrampilan, maka  strategi pendidikannya haruslah memperbanyak latihan dan praktik dari karakter yang akan diajarkan pada siswa. Tugas guru dan sekolah adalah memformulakan latihan dan praktik pendidikan karakter seperti apa yang efektif bagi siswa siswanya.

Bagaimana menciptakan pembelajran yang bermakna (meaningful learning) di sekolah kita?

  Pembelajaran yang bermakna (meaningful   learning) merupakan hal yang harus diupayakan terjadi di ruang ruang kelas kita. Pendekatan p...