Dibanyak kesempatan dan juga
ditulisan tulisan kami di blog ini, berulang kali kami telah paparkan kelemahan
sistem pendidikan yang ada dan akibat buruknya yang sudah terjadi dan betapa
pentingnya untuk tidak dilanjutkan. Sebagai solusi pengembangan program
pendidikan yang lebih baik, yang mengakomodir semua keperluan siswa untuk
bertumbuh dan berkembang, di dalam tulisan yang buruk ini, saya mencoba untuk menawarkan
sebuah program pendidikan dan bertukar pikiran tentang program pendidikan yang
kita sebut saja Program
leaderpreneurship.
Sebuah program yang mampu
mengakomodir perkembangan kognitif, berupa peningkatan kecerdasan dan
bertambahnya ilmu pengetahuan peserta didik, juga perkembangan psikomotorik
siswa yang akan menghantarkan siswa pada ketrampilan hidup secara fisik dan
juga akan mendorong bertumbuhnya perkembangan afektif siswa yang berupa
perkembangan karakter karakter unggul, sikap mental, dan berkembangany
ketrampilan hidup siswa secara psikologis lainnya.
Program ini kalau dijalankan dengan
benar akan menuntun
siswa untuk mampu menyerap ilmu dengan lebih mudah dan lebih nyaman karena
siswa tidak dalam tekanan. Juga mendorong siswa untuk memiliki kecakapan hidup yang beragam. Selain itu,
program ini juga mengarahkan
siswa untuk memiliki karakter yang dinamis, aktif, persuasive, komunikatif,
kreatif dan inovatif. Siswa
juga akan didik untuk bisa memiliki kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan pasar, serta mampu mendeteksi peluang peluang inovasi dan peluang
peluang pasar. Pendek
kata ketiga aspek penting pendidikan, mulai dari ranah kognitif (daya nalar),
afektif (character) sampai dengan ranah psikomotorik (ketrampilan dan
kreatifitas) semua diramu dan dikembangkan secara seimbang dalam kurikulum
leaderpreneurship program ini.
Dalam pelaksanaan kurikulum leaderpreneurship ini, kami meramu cara untuk
membentuk
siswa menjadi pemimpin masa depan melalui tiga tahapan
belajar
yang kami sesuaikan tahapan
taksonomi pembelajaran yang mulanya digagas oleh Benyamin Bloom. Namun kita tidak mengaplikasikan begitu saja taksonomi bloom ini, namun
kita bisa
modifikasi sedikit agar juga sesuai dengan tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif dan psikomotorik)yang akan
dicapai dalam proses pengajaran disekolah. Tahapan belajar tersebut adalah berikut
ini:
1.
TAHAP
EXPLORATION.
Pada tahap ini anak akan belajar
mengembangan intelektualitas atau dengan kata lain pengembangan aspek kognitifnya
akan lebih menonjol. Namun tentu saja siswa tidak akan hanya belajar pintar
saja di tahap ini, namun
sesungguhnya pengembangan karakter (afektif) pun sudah pula berjalan. Dengan
membagi dua bagian pada tahap ini kita berharap banyak charakter cantik yang
tertanam di diri siswa. Pada bagian ‘data collecting”, sebetulnya siswa bukan
saja diajarkan untuk memupuk dan mengembangkan intelektualitas mereka, tapi
siswa juga sudah dirangsang untuk mengembangkan rasa keingintahuannya, rasa tanggung jawab,
pengorganisasian diri,pengorganisasian informasi dan manajemen waktu. Pada bagian
reporting siswa akan mengasah kemampuan mereka berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulisan, selain akan berkembang pula rasa percaya dirinya dan
kejujurannya serta kemampuan menghargai karya dan pendapat orang lain. Watak
lain yang berkembang antara lain kemampuan menerima perbedaan, belajar mengenal
diri sendiri, mengenal orang lain, dan
percaya diri.
2.
TAHAP APPLICATION
Pada tahap ini siswa akan melalui sebuah proses belajar yang akan mendorong siswa meningkatkan kemampuan psikomotorik atau ketrampilannya, walau juga masih terbuka lebar bagi siswa untuk menginternalisasi watak dan karakter cantik lain dalam dirinya. Tahap ini juga mempunya dua bagian; bagian pertama, planning dan yang kedua creating.
Pada bagian pertama, panning, siswa
akan belajar ketrampilan kepemimpinan dan mangemen, karena siswa akan membuat
perencanaan proyek, menetukan besaran biaya, menentukan berapa lama waktu yang
diperlukan serta siapa saja dan berapa banyak orang yang akan terlibat. Dengan
demikian siswa akan belajar bekerja sama, belajar manajemen keuangan, manjemen
waktu, manajemen sumberdaya manusia, belajar berorganisasi, belajar memimpin,
belajar bisa dipimpin, belajar mendengarkan orang lain, belajar mengemukakan
pendapat, belajar bertoleransi, mampu berfikir aktif dan kreatif, mampu membuat analisa
analisa dan mampu berfiki sintesis dan membuat perencanaan inovatif , selain
itu siswa belajar memanage waktu, mampu membuat tahapan pengerjaan sebuah
project, mampu menghitung cost, dan prediksi keuntungan yang bisa didapat dari
projek itu. Pada bagian ‘creating’ siswa dimungkinkan belajar ketrampilan hidup,
belajar mencipta sesuatu dan mengembangkan aspek psikomotoriknya. Selain itu siswa
juga belajar
management waktu, financial dan sumber daya manusia, dan pengembangan kemampuan
komunikasi serta kerjasama. Diatas semua itu dalam tahap ini siswa diharapkan mampu
membuat terobosan baru, inovasi baru atau produk baru yang bisa di serap pasar
sehingga nantinya siswa bukan Cuma siap kerja tapi siap jadi pemberi kerja
orang lain.
3. TAHAP EVALUATION
Walauapun disemua tahapan siswa
dipastikan akan berkembang aspek pembentukan karakternya (afektif) namun
ditahapan terakhir ini, aspek pembentukan karakter (afektif) sangat terasa dominan.
Pada bagian pertama tahap ini, market testing, siswa diajak belajar kemampuan komunikasi dan
mengembangkan kemampuan daya nalarnya, pengembangan ketrampilan inter dan
intrapersonal, kemampuan mawas diri, dan kemapuan untuk menerima kritik serta
masukan, dan siswa belajar menerima keberhasilan ataupun kegagalan dengan sikap
yg dewasa dan elegan. Pada baian refleksi, siswa diajarkan untuk berani
berkaca pada diri sendiri, melihat kelemahan diri dan berani membuat keputusan
untuk mampu mengeliminir kelemahan sehingga muncul kekuatan baru dalam diri
siswa. Siswa diajarkan mencari akar permasalhan yang dihadapi dan seklaigus
mencari solusinya (problem solving)
Dalam ketiga tahapan belajar ini kita
akan memasukkan seluruh karakter kepemimpinan dan kewirausahaan sebagai
kurikulum yang tersembunyi (hidden
curriculum) agar siswa siswi kita benar bisa terbentuk dengan karakter dan
profil siswa seperti yang saya sebutkan dimuka. Dan dengan lima tahapan pembelajaran
tersebut Sekolah akan mencetak murid murid atau siswa siswinya menjadi pemimpin
pemimpin masa depan yang matang intelektualitas
dan mentalnya serta memiliki kepekaan terhadap perubahan dan punya emphati
terhadap sesama.
Dengan program
leaderpreneurship ini kita akan memberikan kebebasan seluas luasnya pada siswa
untuk mengembangkan diri sehingga seluruh potensi yang ada dan seluruh
kecerdasan yang dimiliki siswa bisa berkembang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya sangat berterimakasih kalau anda tinggalkan komentar disini / Would you please leave a comment or a critique for the sake of my future writing improvements?