Selayaknya manusia yang mempunyai hati dan perasaan, guru juga senang apabila keberadaannya bisa diterima dengan baik oleh orang lain baik sebagai individu ataupun sebagai guru itu sendiri. Guru juga selalu berhasrat untuk menjadi seorang guru favorit yang keberadaannya dinantikan baik oleh siswa, kolega, institusi, maupun oleh orang tua siswa. Adalah kebahagiaan tersendiri apabila keberadaan seorang guru bisa diterima muridnya. Semua muridnya senang diajar, memperhatikan apabila sedang diajar, pintar pintar, hormat, patuh dan sayang pada gurunya.
Maka tak heran kalau semua guru
berlomba untuk menjadi guru yang terbaik dan bisa diterima siswa siswinya. Ada yang pasang tampang sangar
untuk mendapatkan penghormataan dari siswanya, tapi sebaliknya ada yang menjadi
lucu, agar bisa dekat dan disukai siswanya. Ada yang jaim banget agar tak
kehilangan rasa percaya dirinya dan siswamdipaksa untuk merasa inferior
dihadapan guru, tapi ada juga yang kehilangan kendali dan terlalu dekat dengan
siswanya sehingga siswanya malah ngelunjak dan tak ada hormat hormatnya lagi
pada guru. Ada juga guru yang sok tegas dan keras terhadap siswanya, agar
supaya siswa selalu memperhatikan dan patuh padanya, tapi ada juga yang terlalu
santai membiarkan siswa suka suka mau berbuat apa. Pokoknya macam macam
positioning yang dibuat guru, untuk mendapatkan tempat di hati siswanya.
Kemudian pertanyaannya adalah, mana
dari mereka yang berbuat tepat dan memenangkan posisi di hati siswanya?
Biasanya guru yang mengambil posisi hanya dengan mempertimbangkan satu aspek
saja, akan dipastikan gagal menjadi guru favorit bagi siswanya, baik karena
suasana ruang kelas yang terlalu tegang dan menyeramkan yang terbangun dari sikap
gurunya, atau sebaliknya, sikap guru ternyata menjadikan suasana ruang kelas
lepas kendali. Siswa sulit diatur, tidak disiplin dan guru tak mendapatkan rasa
hormat siswanya. Terus jadi guru yang baik harus bagaimana dong? Nah seorang
guru yang baik dan akan menjadi dambaan siswa, ternyata punya banyak kriteria,
Seorang guru yang ingin mendapatkan posisi yang baik dihati siswa, kolega, institusi
maupun orang tua siswa harus memenuhi semua kriteria itu. Dalam penelitiannya Sandra
Newell mendapatkan kriteria guru yang disuka dan diharapkan serta dihormati
siswanya berikut ini;
• guru haruslah tegas tapi adil, jangan
hanya tegas ke siswa tertentu saja dan lemah di depan siswa lainnya.
• tidak bias, guru harus jelas
sikap dan positioningnya. Tidaklah bagus guru sering mengotot minta dihormati, tapi
sikap dan tindakan guru tak mendukung harapannya itu, bahkan cenderung mengundang
untuk dilecehkan siswanya.
• menghormati murid, murid juga
manusia yang punya harga diri dan kehormatan. Junjunglah harga diri dan jagalah
kehormatannya, nanti timbal baliknya mereka juga akan menjunjung harga diri dan
menaruh hormat pada gurunya.
• adalah panutan yang baik,
selalu ingatlah sikap, tingkah, ucapan guru selalu dipantau siswanya, kalau
baik sikap, tingkah dan perkataan gurunya itu akan menjadi teladan siswanya,
kalau sebaliknya, mereka akan tidak menghormati gurunya.
• kerja keras, tunjukkan kalau
guru itu berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan tugasnya mengajar dan
mendidik siswanya. Usaha guru yang sungguh sungguh akan terbaca siswanya dan
mereka akan simpati pada guru yang bersangkutan.
• terlibat, guru harus selalu
terlibat dalam proses belajar dan mengajar. Ketidakterlibatan guru dalam proses
belajar dan mengajarkan akan menurunkan semangat belajar siswanya. Kalau siswa
kehilangan semangat belajar, mereka cenderung main main di ruang kelas dan
keberadaan guru tak mereka pentingkan lagi.
• tertarik pada siswa sebagai
individu. Siswa ingin dihargai sebagai pribadi, mereka akan senang kalau guru
juga menghargai merek sebagai pribadi, mengenal satu persatu siswa, menyebut
nama mereka secara langsung akan dipersepsi siswa sebagai adanya kedekatan
secara individual dan itu menyenangkan hati siswa.
• sabar dan tenang, guru yang diharapkan
semua siswa adalah guru yang pembawaannya tenang, tak mudah marah dan teriak.
• mau mendengarkan, guru ingin
selalu didengarkan siswanya ketika bicara, sebaliknya siswa juga berharap
gurunya mau mendengarkan mereka ketika mereka bicara.
• memahami dan peduli, setelah
guru mau mendengarkan keluh kesah, kegundahan dan pertanyaan siswa, guru juga
dituntut untuk bisa memahami permasalahan, karakter, keinginan, harapan semua
siswanya dan setelah itu tunjukan kepedulian dan keberpihakan pada mereka.
• memiliki kepribadian yang baik,
ya memang guru harus bersikap yang baik, berhati baik, siswa membutuhkan guru
yang baik sebagai contoh pengembangan kepribadiannya.
• antusias, guru harus menunjukkan
semangat dan besarnya keinginan untuk belajar bersama siswanya, guru yang masuk
kelas dalam kondisi loyo atau tidak terlalu fokus pada urusan belajar mengajar
akan membuat siswa kurang semangat untuk melanjutkan pelajaran juga.
• memiliki selera humor yang
bagus. Bercanda atau melakukan hal hal yang lucu juga perlu di sela sela
kegiatan belajar, namun jadikan humor sekedar pengendor ketegangan dalam
belajar. Jangan berlebihan. Humor yang berlebihan menghilangkan wibawa guru, apalagi
humornya porno, langsung kewibawaan dan kehormatan guru bakal hilang.
• memperlakukan murid sebagai
manusia. Sadari bahwa setiap siswa mempunyai pemikiran, ide, wawasan, dan
perasaan yang berbeda beda, kemudian perlakukan mereka sesuai dengan pemikiran
dan wawasan, serta perasaan mereka.
• tidak pernah sarkastis, siswa
ternyata tidak suka guru yang kalau ngomong nyelekit dan menyakiti perasaan.
• tidak pernah menjatuhkan, guru memang
tidak selayaknya menjatuhkan mental, menghina ataupun merendahkan siswanya.
Jalankan semua point di atas dan
kita akan jadi guru favorit bagi siswa siswa kita. Semoga berguna.