Permasalahan siswa yang off-task dan mengganggu proses belajar mengajar, tak selamanya perlu didekati dengan komunikasi verbal, guru menegur apalagi harus sampai berteriak. Untuk langkah pertama justru guru harus menghindarkan teguran, teriakan atau tindakan sejenisnya yang berbentuk komunikasi verbal. Pada tahap awal sebetulnya yang perlu dikerjakan guru hanyalah berhenti berbicara atau menerangkan kemudian melihat pada siswa yang melanggar aturan kelas.
Usahakan berhenti berbicara sehingga seluruh siswa menyadari bahwa guru dengan sengaja menghentikan kegiatan belajar mengajar dan siswa yang bermasalah pun menyadarinya kemudian dia melihat ke guru. Pada saat siswa yang off task ini melihat guru, guru harus segera menangkap padangan mata siswa dengan pandangan matanya sendiri. Sehingga terjadi kontak pandang. Kontak mata seperti ini perlu dilakukan guru untuk mempertegas otoritasnya di dalam ruang kelas. Kontak mata semacam ini adalah bentuk komunikasi non verbal yang mempertegas siapa yang sesungguhnya berkuasa di ruang kelas. Dengan begitu guru tak boleh kalah dalam kontak mata ini.
Bahasa non verbal ini biasanya efektif untuk menenangkan siswa yang ribut di dalam kelas dan mengganggu siswa lain. Guru cukup pandang langsung siswa yang melanggar aturan kelas atau bikin kegaduhan dan tingkah siswa yang tidak pas itu akan hilang, siswa kembali on-task.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya sangat berterimakasih kalau anda tinggalkan komentar disini / Would you please leave a comment or a critique for the sake of my future writing improvements?