Sebagai seorang guru wajib menyadari bahwa dia tidak akan selalu mendapatkan siswa yang baik baik saja, karena secara faktual banyak siswa bermasalah yang salah satunya bisa saja berada di dalam kelas kita. Kesadaran bahwa tidak semua siswa kita baik baik saja akan membuat kita selalu berhati hati dan tidak gegabah dalam menangani kasus kenakalan siswa, selain kita juga tergerak untuk mengetahui lebih banyak tentang penyimpangan tingkah laku siswa, penyebab dan bagaimana penanganannya. Inilah beberapa jenis penyakit kejiwaan dan penyimpangan tingkah laku yang mungkin dipunyai siswa kita:
- Attachment Disorder, Gangguan Ketertarikan, Gangguan kejiwaan ini utamanya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik secara fisik maupun emosional. Bisa juga gangguan ini timbul sebagai akibat dari pelecehan seksual yang diterima si anak. Penderita ini sering menunjukkan hubungan sosial yang pendek dan tak didasarkan rasa cinta. Mereka juga suka bersifat manipulatif dan suka bohong, suka menunjukkan pesona palsu dengan bicara terus-menerus dalam kebohongan. Mereka juga sering mengungkapkan tuduhan pelecehan palsu, hasil ngarang ngarang. Mereka juga kurangnya nalar dan tak ada hati nurani, seka mencuri, melakukan kekejaman, dan menyakiti diri. Gangguan kejiwaan ini juga sering disalahartikan sebagai AD(H)D dan dapat menyebabkan ODD atau CD saat anak mencapai usia remaja.
- Conduct Disorder (CD) or Oppositional Defiant Disorder(ODD), Gangguan kejiwaan ini mulai di usia 2 tahun, anak menjadi semakin agresif, mudah tersinggung, hiperaktif, susah diatur dan kurang memiliki keterampilan sosial bahkan mereka bertingkah laku menyimpang. Mereka kurang secara kognitif sehingga menghasilkan kinerja akademik yang buruk. Dan ketika mereka menjadi semakin tidak patuh, mereka akan dijauhi oleh orang-orang, akibatnya mereka dapat menjadi semakin depresi, tidak berdaya. Penderita gangguan ini sering menjadi kambing hitam untuk semua kekacauan karena mereka juga punya kecenderungan bergabung dengan kelompok yang suka memberontak dan bikin ricuh. Yang gangguannya makin parah, bahkan ada kecenderungan bergabung dengan kelompok kriminal. Ini juga sering disalahartikan sebagai AD(H)D.
- Attention Deficit (Hyperactivity) Disorder/ AD(H)D, Gangguan kurang perhatian dan hiperaktivitas, adalah gangguan mental penyebab penderita sulit memfokuskan perhatian. Penderita gangguan ini biasanya impulsif, serta hiperaktif, tingkah lakunya tak teratur, kesulitan dalam mempertahankan tugas, pelupa, dan suka mengganggu. memiliki rentang perhatian yang pendek, menjadi mudah bosan dan frustrasi dengan tugas yang diembannya. Meskipun mereka mungkin cukup cerdas, dan kreatif, namun kurangnya fokus sering mengakibatkan nilai yang buruk dan kesulitan di sekolah.
- Histrionic Personality Disorder, Gangguan Kepribadian Munafik, merupakan jenis gangguan kejiwaan yang lebih sering terjadi pada wanita. Kemunculannya biasanya ditandai dengan pola mencari perhatian dengan cara yang aneh dan tidak lazim. Penderita gangguan ini biasanya sangat emosional, terlalu mudah percaya sehingga sering sekali tertipu. Mereka juga egois dan mementingkan diri sendiri serta terlalu memperhatikan penampilan fisiknya. Meskipun gangguan kejiwaan ini masih memungkinkan penderita dapat hidup dengan relatif sedikit masalah dalam masyarakat, namun gangguan ini juga dapat menyebabkan hambatan dan masalah dalam kehidupan sehari hari, terutama bila penderita juga menderita gangguan psikologis yang lebih serius lainnya.
- Borderline Personality Disorder, Gangguan Batas Kepribadian, merupakan gangguan kepribadian yang paling umum menjangkiti siswa siswa kita, Anak-anak mengalami keterpisahan dari kenyataan pada waktu yang singkat. Gangguan ini sering didiagnosis sebagai anak dengan gangguan depresi atau mengalami gangguan psikotik. Mereka biasanya memiliki hubungan pribadi, gambaran diri dan kondusi emosional yang tidak stabil. Mereka impulsif dan sering menyakiti diri sendiri meskipun jarang melakukan kekerasan terhadap orang lain atau hewan.
- Antisocial Personality Disorder (ASP), Gangguan Kepribadian Anti sosial, merupakan gangguan kepribadian yang akan dirasakan seumur hidup yang kebanyakan di derita anak laki laki ketimbang anak perempuan. Gangguan kejiwaan ini ditandai munculnya pengabaian dan pelanggaran atas hak dan keamanan orang lain, agresivitas pada orang lain, pembangkangan, sering melakukan perbuatan yang tidak bertanggung jawab, penipuan, dan gampang marah. Dalam hubungan sosial dan pergaulan, mereka mungkin kasar, tidak setia, tidak jujur, dan manipulatif. Mereka mempunyai kecenderungan kecanduan - obat-obatan, alkohol, dan melakukan seks bebas pada usia yang sangat muda
- Bipolar Disorder/ Manic Depression, Gangguan Bipolar/Depresi Gila, merupakan bentuk depresi berat bahkan sampai mengarah pada percobaan bunuh diri. Gangguan kejiwaan jenis ini umumnya menyerang dan mengganggu anak perempuan. Gangguan ini biasanya ditandai sikap melankolis yang berlebihan tapi mudah marah. Perhatiannya mudah teralihkan. Mereka juga memiliki kecemasan yang besar, insomnia/ hipersomnia, sering mimpi buruk, harga diri rendah, kesulitan dalam psikomotorik dan bicara, kelelahan, dan juga rasa nyeri secara fisik. Mereka biasanya tidak tertarik pada aktivitas apa pun, sering merasa bersalah, ragu-ragu, atau membuat keputusan dan membuat kesimpulan secara terburu-buru. Mereka juga rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
- Sensory Integration Disorder (SID), Gangguan Integrasi Sensori, yaitu sejenis gangguan kejiwaan yang mirip ADHD sehingga sering dianggap sebagai AD(H)D. Gangguan kejiwaan ini juga terkait dengan gangguan kejiwaan lain, misalnya Autisme. Anak yang menderita SID merespons segala sesuatu. baik hal maupun kejadian dengan cara yang tampak aneh. Mereka menunjukkan gejala kurang percaya diri, suka membangkang, bersikap kasar, atau "aneh". Mereka mengalami kesulitan untuk memahami dan beradaptasi dengan lingkungan mereka. Mereka mudah terganggu, tidak fleksibel, impulsif, tampak tak bergairah, menyendiri, keras kepala, suka gelisah, terus-menerus menyentuh benda, kikuk, tertutup, pesimis, dan rentan terhadap emosi. Mereka bisa hipersensitif secara fisik Mereka membutuhkan terapi dengan memberi kesenangan indriawi untuk memberi motivasi dan meningkatkan kemauan belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya sangat berterimakasih kalau anda tinggalkan komentar disini / Would you please leave a comment or a critique for the sake of my future writing improvements?