Bila sedang berbincang bincang dengan rekan guru di kantor, sering kita mendengar keluhan teman guru tentang satu atau dua siswanya yang susah sekali belajar dan diajar. Hal ini tidak terjadi hanya pada satu atau dua guru, tapi hampir semua guru punya kebiasaan atau setidaknya pernah mengeluhkan siswanya yang sulit mengerti, sulit paham ilmu yang diajarkan guru pada mereka. Biasanya keluhan semacam ini hanya menjadi katalisator kepenatan pikiran dari para guru. Sekedar melepaskan beban pikiran saja. Bukan benar benar ingin mendiskusikan langkah apa yang bisa ditempuh seorang guru agar semua siswanya mengerti dan paham akan apa yang diajarkannya di dalam kelas.
Karena keluhan semacam ini hanya sekedar untuk melepas beban pikiran guru, maka biasanya hanya ditanggapi sekenanya oleh teman sejawat guru atau paling banter ada guru lain yang mengaminkan, memberi persetujuan karena guru ini punya pengalaman yang sama ketika mengajar siswa yang sama. Kemudian kesimpulan pun diambil bahwa siswa yang ini dan yang itu memang bodoh dan sulit dibuat mengerti oleh guru gurunya. Tak ada rasa sesal telah membuat siswanya tidak mengerti, pun juga tak ada langkah solusi atas ketidakmampuan siswa itu dalam menangkap pelajaran. Semua adalah salah siswanya. Siswa dianggap tidak pintar dari sananya dan adalah nasib mereka untuk tetap tidak paham dan mengerti ilmu pengetahuan.
Padahal seharusnya tidaklah seperti itu. Semua siswa punya hak untuk mengerti, semua siswa punya hak untuk pintar dan itu adalah kewajiban guru untuk membuat mereka pintar. Loh tapi kan guru sudah berusaha untuk mengajar dan membuat mereka pintar, buktinya siswa yang lain mengerti kok? Itu juga betul. Namun tidaklah terpikir oleh kita, jangan jangan cara kita mengajar yang kurang tepat sehingga siswa gagal memahami pelajaran yang kita berikan? Jadi permasalahannya adalah cara kita mengajar, dan bukan karena siswa kita benar benar bodoh seperti tudingan kita terhadap mereka.
Nah di tulisan pendek ini, penulis mengajak mengubah sedikit paradigma kita sebagai guru. Kalau kita sudah tahu dan menyadari bahwa siswa siswa itu tidak bisa belajar dan mengerti dengan metode kita mengajar, kenapa kita tidak mencoba mengajar mereka dengan metode mereka belajar? Bukankah semua orang itu sebetulnya bisa belajar, bisa mengerti dan bisa pintar, hanya saja metode mereka belajar yang berbeda? Gurulah yang wajib mengakomodasi cara siswanya belajar, bukan sebaliknya siswa yang mengakomodasi cara guru mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya sangat berterimakasih kalau anda tinggalkan komentar disini / Would you please leave a comment or a critique for the sake of my future writing improvements?