Dalam menangani pelanggaran yang dilakukan siswa, guru tak boleh kehilangan kendali diri. Guru harus selalu dalam kondisi tenang, dan bertindak secara terarah dan terukur. Hindari marah dan emosional ketika berhadapan dengan siswa yang bermasalah. Menurut Fischer (2004) guru yang marah ketika mendapati siswanya melakukan pelanggaran peraturan, sebetulnya menunjukkan bahwa guru itu tidak terlalu percaya diri dalam berurusan dengan siswa dan situasi yang ada.
Guru sebagai orang yang dianggap dewasa hendaknya selalu memberikan contoh perilaku yang baik dalam situasi yang seperti apa pun, termasuk ketika menghadapi siswanya yang sedang bermasalah. Guru yang lepas kendali dalam kemarahan ketika mendapati siswanya melakukan pelanggaran akan kesulitan membuat keputusan yang tepat, baik dan mendidik bagi siswa yang bersangkutan. Selain itu akan ada bias juga dalam memberikan konsekuensi atas pelanggaran yang dibuat siswanya tersebut.
Akibat lebih jauh yang bisa didapat guru yang saat menangani pelanggaran siswa dengan kemarahan adalah kehilangan kedekatan dengan siswa yang bersangkutan dan rasa hormat siswa terhadap gurunya itu. Padahal kedekatan dengan siswa dan rasa hormat siswa adalah modal besar bagi guru untuk sukses mendidik dan mengajar siswa siswanya.