Saya memang termasuk orang yang tak terlalu percaya adanya gaya belajar yang berbeda beda, tapi saya 100% percaya kalau metode pengajaran bisa berbeda beda. Ketepatan dalam memilih metode pengajaran akan sangat berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan seorang guru dalam sebuah ruang kelas. Nah pertanyaan selanjutnya adalah, metode pembelajaran yang seperti apa yang cocok dipakai dan bisa membantu proses belajar mengajar?
Untuk menentukan metode yang tepat ada banyak faktor yang perlu diperhatikan. Seperti materi pelajarannya apa, seberapa jauh siswa sudah mengerti materi itu, seberapa siap siswa itu menerima materi pelajaran, seberapa besar ruang kelas yang ada, seberapa paham guru akan materi yang akan diajarkan, media apa saja yang dipunyai guru untuk mengajar dan masih banyak lagi faktor faktor lain yang perlu jadi bahan pertimbangan kita dalam memilih metode pengajaran.
Untuk memikirkan semua faktor itu tentu sangat rumit dan merepotkan guru yang akan mengajar. Oleh karena itu kita buat mudah saja dengan mempertimbangkan hal yang paling penting saja dari inti sebuah pengajaran yaitu penyampaian materi. Jadi materi ajar itulah hal yang terpenting untuk kita perhatikan agar kita mampu menemukan metode mengajar yang benar.
1. Kalau materi yang akan kita ajarkan berbentuk fakta, misal kita mau mengajarkan perbedaan antara akar tumbuhan dikotil dan monokotil, peristiwa sejarah, kaitan satu kondisi dengan kondisi yang lain dan seterusnya, kita bisa menggunakan metode pengajaran dengan memberikan pengalaman konkret pada siswa. Pengalaman konkret memastikan siswa mengenal materi pelajaran secara natural, melihat dan merasakan langsung objek pembelajaran. Pengalaman ini bisa langsung memberi pengetahuan siswa tentang apa, siapa, kapan, dan bisa juga bagaimananya materi pelajaran yang kita ajarkan. Metode ini bagus bagi siswa karena mereka benar benar bisa berinteraksi langsung dengan objek pembelajaran, dengan demikian mereka akan mendapatkan pengalaman riil dan pengetahuan yang lebih alami ketimbang kalau sekadar siswa mendengarkan pemaparan kita bila kita mengajar dengan metode ceramah.
2. Ketika materi pengajaran kita berupa konsep dan teori, semisal teori gravitasi, teori Pascal dan seterusnya yang pada intinya adalah belajar tentang apa dan bagaimana maka penjelasan yang disertai percobaan atau eksperimen akan menjadi metode pengajaran yang cocok. Karena mencoba teori yang sudah dipelajari akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan pemahaman yang lebih nyata dan tentu pengalaman yang tak akan terlupa, sehingga metode ini bisa dipastikan akan sangat mendekatkan siswa pada pemahaman yang nyata akan teori yang dipelajari.
3. Mengadakan pengamatan langsung atau observasi mungkin bisa diaplikasikan pada materi pelajaran yang terkait dengan kejadian kejadian alami, misalnya kalau kita mengajar hal hal yang terkait dengan fenomena alam, fenomena sosial lainnya. Observasi akan membimbing siswa memahami kenapa ada kejadian itu dan apa yang akan terjadi jika ada perlakuan atau kejadian begini atau begitu pada sesuatu. Dengan observasi, siswa akan belajar menganalisis dan mengembangkan imajinasi.
4. Kalau yang menjadi bahan atau materi ajar itu pengetahuan semacam filsafat, etika, metafisika, matematika dan sejenisnya, pengejaran dengan konsep konsep abstrak dan menjelaskan ke siswa dengan metode ceramah sepertinya tak terhindarkan. Namun guru bisa menambahkan dalam strategi mengajarnya dengan media media belajar yang sesuai dengan materi ajarnya agar pengajaran dengan metode ceramahnya bisa lebih mudah diserap siswanya.
Dan tentu saja masih banyak metode mengajar yang lain yang bisa disesuaikan dengan materi ajar yang berbeda yang masih perlu kita pelajari untuk menambah kemampuan kita dalam mengajar.