Rabu, 20 Februari 2013

Guru hebat yang akan merubah dunia (bagian 1)




Ada satu kalimat , yang ditulis oleh salah satu pembaca blog  ini dalam mesin pencari,  yang akhirnya menghantar pembaca tersebut menemukan blog ini. Tulisan itu sangat menarik perhatian saya karena terasa sangat indah di dalam pikiran saat membacanya. Kalimat pencarian itu adalah “ guru masa depan yang mengubah dunia”.  Tentu saya belum pernah menulis artikel dengan judul seperti itu, namun semua artikel yang saya tulis bertujuan untuk menciptakan guru macam itu sebanyak banyaknya. Makin banyak guru seperti itu yang muncul dimuka bumi semakin baguslah masa depan pendidikan bagi anak naka kita di dunia ini, khususnya di indonesia. Nah harapan saya sebagai penulis blog, guru guru macam itu terjadi karena terinspirasi oleh tulisan dalam blog ini, sehingga saya bisaikut merasakan pahala dari kebaikan yang  tercipta untuk kebahagian penulis fidunya wal akhirah begitu kira kira. Pendek kata, tulisan ini saya maksudkan untuk sedikit memberi jawaban pada kalimat yang ditulis di mesin pencari (search engine) tersebut.

Nah, sekarang kita mulai diskusikan siapa sich guru yang hebat itu? Atau seperti apakah guru yang mampu merubah dunia itu? Saya pribadi tidak bisa menjelaskan guru yang mana yang memiliki kekuatan hebat bisa merubah dunia itu. Saya Cuma bisa membantu dengan memberikan ciri ciri guru yang akan mampu merubah dunia itu. Nah silahkan sidang pembaca mencari sendiri guru yang mana yang mampu merubah dunia itu berdasarkan ciri ciri yang akan saya sebutkan satu persatu dibawah ini;


 Possess positive attitude
Ada peribahasa dalam bahasa Inggris yang berbunyi  “Your attitude determines your altitude”,  yang kira kira maksudnya adalah “sikapmu menentukan ketinggian (pencapaian)mu”. Hal ini juga sangat saya yakini kebenarannya. Saking yakin saya akan hal ini,  ada beberapa kali dalam tulisan saya di blog ini,  selalu saya katakan sikap atau karakter kita yang akan menentukan keberhasilan kita di masa datang, dan bukan kepandaian kita. Pun begitu bagi kita yang berprofesi guru, sukses tidaknya kita jadi guru akan sepenuhnya ditentukan sikap, watak, dan tingkah laku kita sendiri yang ditunjang tingkat intelektualitas yang kita miliki. Berulang kali saya sampaikan kepandaian intelektualitas hanya memberi 10-15 % kesempatan untuk sukses. Intelektulitas ibarat kata Cuma memberikan tiket emas pada kita. Yang 85-90% kesuksesan akan sangat ditentukan oleh sikap dan karakter kita. Karena sikap karakter dan tingkah laku kitalah yang akan menjaga kesuksesan kita agar tidak runtuh.
Kita sebagi guru juga termasuk yang terkena hukum itu, kesuksesan kita sebagi seorang pendidik akan sangat dipengaruhi sikap mental dan karakter serta tingkah laku kita sendiri. Jadi jaga sikap ya pak dan bu guru? Lagi pula bagaimana kita bisa mendidik dan mengembangkan sikap dan watak siswa kalau kita sendiri belum dewasa dalam bersikap dan belum matang kita punya karakter. Iya nggak bu dan pak guru? Pendek kata ciri pertama guru yang mampu merubah dunia adalh guru yang punya sikap positif dalam dirinya dan mampu menyebarkan sikap itu pada siswa siswinya. Karena kita yakini sikap yang baik yang akan membawa perubahan pada nasib anak didik. Perubahan nasib anak didik di  masadepan tentu akan merubah dunia mereka dan dunia diluar mereka.


 Spread positive energy
Ciri kedua dari guru yang akan membawa perubahan bagi dunia adalah guru yang mampu menyebarkan dan menularkan energy positif pada lingkungannya dan tentu pada siswa siswinya. Energy positif itu bisa ditularkan guru melalui banyak cara, salah satu diantaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru dalam menggunakan bahasa dan kata yang positif dalam berbicara dan bergaul setap harinya, terutama pada siswa siswinya. Siswa siswi kita sangat memerlukan energy positif dari guru gurunya karena diluar sekolah mereka lebih banyak dicekokin dengan energi negatif. Menurut laporan De Porter and Hernacki, anak anak kita itu rata rata mendapatkan 460 komentar negatif dalam sehari dan hanya 75 komentar positif yang di dapat. Artinya anak anak kita ini lebih banyak mendapatkan energi negatif yang menghancurkan rasa percaya diri dan harga diri siswa ketimbang energi positif yang melambungkan harapan, memompa rasa percaya diri dan memperkuat harga diri siswa. Guru yang baik akan melawan itu dengan memberikan energi positif sebanyak mungkin agar energi negarif yang didapat siswa diluar sekolah bisa tawar atau dikalahkan dan berganti energi positif yang menguasai anak anak didiknya.
Selain itu guru yang baik akan menyebarkan energi positif lewat cara bicaranya yang enghindari kata kata “tidak” dan “jangan” karena kedua kata itu menyebarkan aura negarif dengan membuat siswa tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Arahkan siswa, tunjukkan siswa apa yang harus mereka lakukan dengan perintah langsung yang bisa dipahami siswa. Kata ‘tidak” dan “jangan” hanya membuat siswa berhenti melakukan sesuatu tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Enregi posisitif juga bisa terpancar dengan penciptaan lingkungan yang ramah dan menyenangkan, dengan begitu sudah seharusnya seorang guru yang hebat haruslah melakukan dan mengajarkan untuk tersenyum pada semua orang yang dijumpai, ucap salam, tebarkan kalimat assalamualaikum waruhmatullahhi wabarohkatu pada semua orang,  juga jagalah lidah untuk selalu berkata baik, sopan dan positif pada semua orang, komentar negatif buanglah jauh jauh dari lingkungan pendidikan. Begitulah sikap guru yang hebat.


  Adopt new teaching paradigm
Yah sudah selayaknya guru yang profesional juga selalu mengasah pengetahuan dan ilmunya, oleh karena itu seorang guru juga wajib merubah paradigma dan mindset-nya sesuai dengan perkemangan ilmu pengetahuan dan perubahan lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang terjadi. Untuk lebih jelasnya tentang paradigma guru ini adaa baiknya sidang pembaca, membuka artikel saya yang lain; PARADIGMA GURU PADA PEMBELAJARAN ABAD 21 (21st CENTURY LEARNING) (bagian 1) dan Paradigma guru pada pembelajaran abad 21 (21st century learning) (bagian 2)


  It’s not about you but it’s about them.
Yah kegiatan belajar mengajar di sekolah itu semua tentang siswa anda dan bukan tentang anda sendiri sebagi guru. Oleh karena itu jadikan ruang kelas bersuasana belajar dan bukan bersuasana mengajar. Tahukan bedanya? Yah sejauh ini ruang belajar selalu bersuasana”mengajar”, artinya gurulah yang mendominasi waktu dan tempat. Gurulah yang aktif belajar. Guru pula yang jadi aktor dan seklaigus peran utama dalam drama “pendidikan” itu. Dengan begitu artinya semua masih tentang anda, tentang pak/bu guru. Guru yang hebat harus bisa membalikkan keadaan. Jadikan ruang kelas itu tentang siswa, biarkan siswa yang mendominasi waktu dan ruang, biarkan siswa yang menjadi aktor dan bintang utama dram ‘pendidikan” dikelas bapak dan ibu semua. Dengan begitu bapak dan ibu guru harus membuat semuanya bersuasana tentang siswa. Siswa bapak dan ibu akan lebih aktif dan berhasil belajar, dan ruang kelas bapak dan ibu akan bersuasana “belajar” dan sebaliknya “suasana ‘mengajar”nya akan hilang.  Ingat “ It’s not about you but it’s about them”, dan anda akan jadi guru yang hebat dan the best dech.
Dan satu hal lagi yang harooooom dilakukan guru dalam kelas; cerita tentang pribadi guru. Banyak sekali guru yang setiap masuk kelas bukannnya mengarahkan anak untuk belajar pada materi pelajaran tertentu tapi malah sibuk bercerita tentang masalalunya, prestasinya, permaslahanya, kondisi dia sekarng, cerita tentang anak anaknya dan yang lainnya yang sangt tidak penting bagi siswa.  Guru yang hebat tidak akan curhat pada siswanya karena siswanyalah yang harus curhat pada gurunya. Guru yang suka curhat dan cerita tentang pribadinya tidak akan dihormati siswanya, karena disamping guru sudah tidak punya rahasia, siswa juga juga bosan dengan cerita gurunya. Anda masih begitukah sebagi guru? Hentikan segera......

  
  Well-planned
Banyak sekali guru yang beranggapan bahwa guru itu cukup hadir masuk ke kelas dan mengajar begitu saja sesuai dengan buku pegangan atau text book yang dipunya siswa. Saya pasikan guru yang seperti ini akan berhasil buang waktu siswa dengan percuma di dalam kelas dan tidak akan memberi pencerahan pada siswanya. Proses pengajran dan pembelajran yang baik haruslah dipersipakan dengan matang dan direncanakan. Guru harus sangat paham dulu dengan apa yang akan dipelajari dan membuat perencanaan cara mengajarnya dan sekaligus membuat perencanaan dan menyiapakan alat alat bantu yang mungkin diperlukan dalam proses belajar mengajar. Mengandalakan sedikit pengetahuan dan text book untuk mengajar adalah usaha mensia siakan waktu siswa untuk belajar lebih baik. Murid malas itu salah satunya disebabkan oleh guru yang malas juga.
Oleh karena itu sudaah seharsnya guru itu terus menimba ilmu untuk memeprtajam pengetahuannya sendiri dan juga memahami dan membuat silabus serta rencana pengajaran. Namun sayangnya Pak mentri akan membaut guru guru kita malas lagi, karena kurikulum terbaru tahun 2013 ini nanti katanya guru tinggal ngajar saja tidak perlu membuat rencana pengajaran. Mo jadi apa pendidikan kita kedepan kalau benar seperti itu? Guru akan jd malas dan tidak akan pernah terpikir dengan apa yang disebut alat bantu, pengajaran akan monoton karean gurunya malas.  Hallo pak mentri wake up...
Oh ya maaf ya..saya potong disini dulu, nanti saya lanjutkan lagi. Masih ada kok poin poin lain yang harus dipahami guru hebat yang akan merubah dunia...tunggu saya tulis kelanjutannya yah..cherrio....eh...ceria juga...

*) lanjutan dah bisa dibaca di Guru hebat yang akan merubah dunia (bagian 2)

2 komentar:

  1. terima kasih kembali pak, kami juga menerima masukan kritik dan saran untuk perbaikan dan kebaikan bersama.

    BalasHapus

Saya sangat berterimakasih kalau anda tinggalkan komentar disini / Would you please leave a comment or a critique for the sake of my future writing improvements?

Pendidikan Abad 21 Wajib Mendorong Siswa Untuk Melek Informasi.

  Sudah berulang kali penulis sampaikan bahwa pendidikan di abad 21 haruslah bersifat berbagi informasi, tidak lagi bersifat penyuapan inf...