Ada satu kalimat
, yang ditulis oleh salah satu pembaca blog ini dalam mesin pencari, yang akhirnya menghantar pembaca tersebut
menemukan blog ini. Tulisan itu sangat menarik perhatian saya karena terasa
sangat indah di dalam pikiran saat membacanya. Kalimat pencarian itu adalah “
guru masa depan yang mengubah dunia”. Tentu
saya belum pernah menulis artikel dengan judul seperti itu, namun semua artikel
yang saya tulis bertujuan untuk menciptakan guru macam itu sebanyak banyaknya. Makin
banyak guru seperti itu yang muncul dimuka bumi semakin baguslah masa depan
pendidikan bagi anak naka kita di dunia ini, khususnya di indonesia. Nah
harapan saya sebagai penulis blog, guru guru macam itu terjadi karena
terinspirasi oleh tulisan dalam blog ini, sehingga saya bisaikut merasakan pahala
dari kebaikan yang tercipta untuk
kebahagian penulis fidunya wal akhirah begitu kira kira. Pendek kata, tulisan
ini saya maksudkan untuk sedikit memberi jawaban pada kalimat yang ditulis di
mesin pencari (search engine) tersebut.
Nah, sekarang
kita mulai diskusikan siapa sich guru yang hebat itu? Atau seperti apakah guru
yang mampu merubah dunia itu? Saya pribadi tidak bisa menjelaskan guru yang
mana yang memiliki kekuatan hebat bisa merubah dunia itu. Saya Cuma bisa
membantu dengan memberikan ciri ciri guru yang akan mampu merubah dunia itu. Nah
silahkan sidang pembaca mencari sendiri guru yang mana yang mampu merubah dunia
itu berdasarkan ciri ciri yang akan saya sebutkan satu persatu dibawah ini;
Possess positive attitude
Ada peribahasa dalam
bahasa Inggris yang berbunyi “Your attitude determines your altitude”, yang kira kira maksudnya adalah “sikapmu
menentukan ketinggian (pencapaian)mu”. Hal ini juga sangat saya yakini
kebenarannya. Saking yakin saya akan hal ini, ada beberapa kali dalam tulisan saya di blog
ini, selalu saya katakan sikap atau
karakter kita yang akan menentukan keberhasilan kita di masa datang, dan bukan
kepandaian kita. Pun begitu bagi kita yang berprofesi guru, sukses tidaknya
kita jadi guru akan sepenuhnya ditentukan sikap, watak, dan tingkah laku kita
sendiri yang ditunjang tingkat intelektualitas yang kita miliki. Berulang kali
saya sampaikan kepandaian intelektualitas hanya memberi 10-15 % kesempatan
untuk sukses. Intelektulitas ibarat kata Cuma memberikan tiket emas pada kita. Yang
85-90% kesuksesan akan sangat ditentukan oleh sikap dan karakter kita. Karena sikap
karakter dan tingkah laku kitalah yang akan menjaga kesuksesan kita agar tidak
runtuh.
Kita sebagi guru juga
termasuk yang terkena hukum itu, kesuksesan kita sebagi seorang pendidik akan
sangat dipengaruhi sikap mental dan karakter serta tingkah laku kita sendiri. Jadi
jaga sikap ya pak dan bu guru? Lagi pula bagaimana kita bisa mendidik dan
mengembangkan sikap dan watak siswa kalau kita sendiri belum dewasa dalam
bersikap dan belum matang kita punya karakter. Iya nggak bu dan pak guru? Pendek
kata ciri pertama guru yang mampu merubah dunia adalh guru yang punya sikap
positif dalam dirinya dan mampu menyebarkan sikap itu pada siswa siswinya. Karena
kita yakini sikap yang baik yang akan membawa perubahan pada nasib anak didik. Perubahan
nasib anak didik di masadepan tentu akan
merubah dunia mereka dan dunia diluar mereka.
Spread positive energy
Ciri kedua dari guru yang akan membawa perubahan bagi
dunia adalah guru yang mampu menyebarkan dan menularkan energy positif pada
lingkungannya dan tentu pada siswa siswinya. Energy positif itu bisa ditularkan
guru melalui banyak cara, salah satu diantaranya adalah kemampuan dan kebiasaan
guru dalam menggunakan bahasa dan kata yang positif dalam berbicara dan bergaul
setap harinya, terutama pada siswa siswinya. Siswa siswi kita sangat memerlukan
energy positif dari guru gurunya karena diluar sekolah mereka lebih banyak
dicekokin dengan energi negatif. Menurut laporan De
Porter and Hernacki,
anak anak kita itu rata rata mendapatkan 460 komentar negatif dalam sehari dan
hanya 75 komentar positif yang di dapat. Artinya anak anak kita ini lebih
banyak mendapatkan energi negatif yang menghancurkan rasa percaya diri dan harga
diri siswa ketimbang energi positif yang melambungkan harapan, memompa rasa percaya
diri dan memperkuat harga diri siswa. Guru yang baik akan melawan itu dengan
memberikan energi positif sebanyak mungkin agar energi negarif yang didapat
siswa diluar sekolah bisa tawar atau dikalahkan dan berganti energi positif
yang menguasai anak anak didiknya.
Selain itu guru yang baik akan menyebarkan energi
positif lewat cara bicaranya yang enghindari kata kata “tidak” dan “jangan”
karena kedua kata itu menyebarkan aura negarif dengan membuat siswa tidak
mengerti apa yang harus dilakukan. Arahkan siswa, tunjukkan siswa apa yang
harus mereka lakukan dengan perintah langsung yang bisa dipahami siswa. Kata ‘tidak”
dan “jangan” hanya membuat siswa berhenti melakukan sesuatu tapi tidak tahu apa
yang harus dilakukan. Enregi posisitif juga bisa terpancar dengan penciptaan
lingkungan yang ramah dan menyenangkan, dengan begitu sudah seharusnya seorang
guru yang hebat haruslah melakukan dan mengajarkan untuk tersenyum pada semua orang
yang dijumpai, ucap salam, tebarkan kalimat assalamualaikum waruhmatullahhi
wabarohkatu pada semua orang, juga
jagalah lidah untuk selalu berkata baik, sopan dan positif pada semua orang,
komentar negatif buanglah jauh jauh dari lingkungan pendidikan. Begitulah sikap
guru yang hebat.
Adopt new teaching paradigm
Yah sudah selayaknya guru yang profesional juga
selalu mengasah pengetahuan dan ilmunya, oleh karena itu seorang guru juga
wajib merubah paradigma dan mindset-nya sesuai dengan perkemangan ilmu
pengetahuan dan perubahan lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang terjadi. Untuk
lebih jelasnya tentang paradigma guru ini adaa baiknya sidang pembaca, membuka
artikel saya yang lain; PARADIGMA GURU PADA PEMBELAJARAN ABAD 21 (21st CENTURY
LEARNING) (bagian 1) dan Paradigma guru pada pembelajaran abad 21 (21st century
learning) (bagian 2)
It’s not about you but it’s about them.
Yah kegiatan belajar
mengajar di sekolah itu semua tentang siswa anda dan bukan tentang anda sendiri
sebagi guru. Oleh karena itu jadikan ruang kelas bersuasana belajar dan bukan
bersuasana mengajar. Tahukan bedanya? Yah sejauh ini ruang belajar selalu
bersuasana”mengajar”, artinya gurulah yang mendominasi waktu dan tempat. Gurulah
yang aktif belajar. Guru pula yang jadi aktor dan seklaigus peran utama dalam
drama “pendidikan” itu. Dengan begitu artinya semua masih tentang anda, tentang
pak/bu guru. Guru yang hebat harus bisa membalikkan keadaan. Jadikan ruang
kelas itu tentang siswa, biarkan siswa yang mendominasi waktu dan ruang,
biarkan siswa yang menjadi aktor dan bintang utama dram ‘pendidikan” dikelas
bapak dan ibu semua. Dengan begitu bapak dan ibu guru harus membuat semuanya
bersuasana tentang siswa. Siswa bapak dan ibu akan lebih aktif dan berhasil
belajar, dan ruang kelas bapak dan ibu akan bersuasana “belajar” dan sebaliknya
“suasana ‘mengajar”nya akan hilang. Ingat
“ It’s not about you but it’s
about them”, dan anda akan jadi guru yang hebat dan the best
dech.
Dan satu hal lagi yang
harooooom dilakukan guru dalam kelas; cerita tentang pribadi guru. Banyak sekali
guru yang setiap masuk kelas bukannnya mengarahkan anak untuk belajar pada
materi pelajaran tertentu tapi malah sibuk bercerita tentang masalalunya,
prestasinya, permaslahanya, kondisi dia sekarng, cerita tentang anak anaknya
dan yang lainnya yang sangt tidak penting bagi siswa. Guru yang hebat tidak akan curhat pada
siswanya karena siswanyalah yang harus curhat pada gurunya. Guru yang suka
curhat dan cerita tentang pribadinya tidak akan dihormati siswanya, karena
disamping guru sudah tidak punya rahasia, siswa juga juga bosan dengan cerita
gurunya. Anda masih begitukah sebagi guru? Hentikan segera......
Well-planned
Banyak sekali guru yang
beranggapan bahwa guru itu cukup hadir masuk ke kelas dan mengajar begitu saja
sesuai dengan buku pegangan atau text book yang dipunya siswa. Saya pasikan
guru yang seperti ini akan berhasil buang waktu siswa dengan percuma di dalam
kelas dan tidak akan memberi pencerahan pada siswanya. Proses pengajran dan
pembelajran yang baik haruslah dipersipakan dengan matang dan direncanakan. Guru
harus sangat paham dulu dengan apa yang akan dipelajari dan membuat perencanaan
cara mengajarnya dan sekaligus membuat perencanaan dan menyiapakan alat alat
bantu yang mungkin diperlukan dalam proses belajar mengajar. Mengandalakan sedikit
pengetahuan dan text book untuk mengajar adalah usaha mensia siakan waktu siswa
untuk belajar lebih baik. Murid malas itu salah satunya disebabkan oleh guru
yang malas juga.
Oleh karena itu sudaah
seharsnya guru itu terus menimba ilmu untuk memeprtajam pengetahuannya sendiri
dan juga memahami dan membuat silabus serta rencana pengajaran. Namun sayangnya
Pak mentri akan membaut guru guru kita malas lagi, karena kurikulum terbaru tahun
2013 ini nanti katanya guru tinggal ngajar saja tidak perlu membuat rencana
pengajaran. Mo jadi apa pendidikan kita kedepan kalau benar seperti itu? Guru akan
jd malas dan tidak akan pernah terpikir dengan apa yang disebut alat bantu,
pengajaran akan monoton karean gurunya malas. Hallo pak mentri wake up...
Oh ya maaf ya..saya
potong disini dulu, nanti saya lanjutkan lagi. Masih ada kok poin poin lain
yang harus dipahami guru hebat yang akan merubah dunia...tunggu saya tulis kelanjutannya
yah..cherrio....eh...ceria juga...
*) lanjutan dah bisa dibaca di Guru hebat yang akan merubah dunia (bagian 2)
*) lanjutan dah bisa dibaca di Guru hebat yang akan merubah dunia (bagian 2)
Artikel yang bagus.Terima kasih
BalasHapusterima kasih kembali pak, kami juga menerima masukan kritik dan saran untuk perbaikan dan kebaikan bersama.
BalasHapus